Sabtu, 22 Agustus 2015

Budidaya Gandum

Gandum (Triticum spp.) adalah sekelompok tanaman serealia dari suku padi-padian yang kaya akan karbohidrat. Gandum biasanya digunakan untuk memproduksi tepung terigu, pakan ternak, ataupun difermentasi untuk menghasilkan alkohol. Pada umumnya, biji gandum (kernel) berbentuk opal dengan panjang 6–8 mm dan diameter 2–3 mm. Seperti jenis serealia lainnya, gandum memiliki tekstur yang keras. Biji gandum terdiri dari tiga bagian yaitu bagian kulit (bran), bagian endosperma, dan bagian lembaga (germ).

Sebenarnya budidaya tanaman gandum sangat mungkin untuk dilakukan di Indonesia. Iklim dan kondisi tanah di negara kita ini sangat memenuhi syarat untuk menumbuhkan tanaman gandum. Apakah Anda adalah salah satu orang yang tengah mempertimbangkan untuk melakukan usaha budidaya tanaman gandum? Jika iya, di bawah ini akan kami sampaikan beberapa pedoman tentang teknik budidaya gandum. Pada umumnya, cara budidayagandum sebenarnya tidak jauh beda dengan cara budidaya padi, bahkan bertani gandum dinilai memiliki beberapa kemudahan dibandingkan dengan bertani padi.

Keuntungan Bertani Gandum

Beberapa kemudahan bertani gandum diantaranya yakni, satu, biaya yang dibutuhkan untuk proses pemupukan relatif lebih sedikit. Kemudian bertani gandum juga diketahui dapat memutuskan siklus hama tanaman kentang. Selanjutnya jika dilihat dari segi pemeliharaan, tanaman padi membutuhkan pemeliharaan yang lebih sensitif. Lalu, tanaman gandum juga lebih tahan terhadap hama burung karena pada gabahnya terdapat duri-duri. Dan yang terakhir yakni proses panen tanaman gandum lebih mudah.

Lahan Ideal Budidaya Gandum

Lahan yang paling ideal atau paling cocok untuk menumbuhkan tanaman gandum yaitu pada ketinggian sekitar 800 meter dari permukaan laut yang bersuhu kurang lebih 25 derajat celcius. Tanaman gandum membutuhkan tingkat curah hujan setidaknya 600 milimeter per tahun. Kemudian termasuk lahan yang ideal juga yakni tempat yang memiliki kelembaban udara tinggi, antara 80 hingga 90 %.
Jenis tanah yang paling baik untuk digunakan menanam gandum yaitu tanah aluvial, andesol, latosol, maupun regosol kelabu. Sementara itu, unsur hara yang bagus juga dibutuhkan untuk menumbuhkan gandum dengan baik. Tanah juga sebaiknya tidak padat karena akan mengganggu pertumbuhan akar tanaman gandum.

Pengolahan Lahan dan Pembibitan

Tanah untuk menanam gandum harus gembur, oleh karena itu kita harus membajak tanah terlebih dahulu dengan menggunakan cangkul, kerbau, maupun traktor. Pembajakan tanah ini sebaiknya dilakukan minimal satu minggu sebelum proses penanaman dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar apabila terdapat kandungan racun di dalam tanah yang telah kita balik dengan dibajak dapat netral terlebih dahulu. Selanjutnya kita buat bedengan-bedengan selebar 200 cm di atas lahan. Kemudian di sela-sela bedengan kita buat saluran air.
Sembari tanah digarap, kita juga bisa melakukan proses pembibitan. Cara menanam bibit bisa dilakukan dengan menyemaikan benih-benih gandum hingga daun tumbuh terlebih dahulu di lahan persemaian ataupun menanam langsung bibit-bibit gandum di atas bedengan dengan jarak ideal 25 cm x 25 cm. Baik cara tanam dengan disemaikan terlebih dahulu maupun dengan langsung sama-sama baik, tinggal kita menyesuaikan dengan keadaan saja.

Waktu Tanam dan Panen

Waktu yang paling tepat untuk menanam gandum yaitu pada akhir musim hujan dan awal musim kemarau. Setelah ditanam, lahan harus selalu dirawat dengan pengairan dan pemupukan secara rutin. Pemupukan yang pertama yaitu setelah bibit gandum mulai tumbuh. Selanjutnya pemupukan yang kedua dilakukan pada 30 hari setelah tanam. Setelah sekitar 50 hari tanaman gandum akan mulai berbiji dan setelah 80 hari proses pengisian biji gandum pun terjadi. Pada masa-masa ini tanaman gandum perlu terus diairi dengan lebih baik hingga masa panen tiba sehingga hasilnya akan bagus.,


SEMOGA BERMANFAAT 

Menanam Kedelai

Kedelai, atau kacang kedelai, adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti kecap, tahu, dan tempe. Berdasarkan peninggalan arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu di Asia Timur.

Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia. Penghasil kedelai utama dunia adalah Amerika Serikat meskipun kedelai praktis baru dibudidayakan masyarakat di luar Asia setelah 1910.


Ada baiknya sebelum mulai menanam kedelai ini ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan antara lain:

1. Pemilihan Varietas
Langkah awal terpenting untuk mencapai produktivitas maksimal dalam bertanam kedelai yaitu memilih verietas yang akan ditanam. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan verietas yaitu umur panen, ukuran, dan warna biji, serta tingkat adaptasi terhadap lingkungan tumbuh yang tinggi.

      2. Waktu Tanam
Penentuan waktu tanam yang tepat akan berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan pertanaman kedelai. Waktu tanam berkaitan dengan ketersediaan air irigasi, perkembangan hama, dan penyakit, serta aspek pemasaran. Secara umum, waktu tanam kedelai di lahan kering dimulai pada awal musim hujan yaitu antara bulan Oktober atau November. Sementara untuk waktu tanam kedua dilakukan sekitar bulan Februari atau Maret. Untuk lahan sawah, permulaan waktu tanam yang paling tapet antara akhir bulan Februari sampai pertengahan Maret dan untuk penanaman kedua mulai awal Juni sampai pertengahan Juli.

      3. Penyiapan Lahan
Penyiapan lahan untuk kedelai sangat ditentukan oleh kondisi tanah sebelum penanaman. Pada umumnya, penyiapan lahan untuk tanah kering dilakukan 1-2 bulan sebelum hujan turun. Penyiapan lahan di tanah sawah setelah dilakukan pemanenan padi pada musim kemarau hanya dilakukan pembersihan gulma.
Penyiapan lahan di musim kemarau II setelah tanaman kedelai I dipanen cukup dilakukan pembersihan gulma. Penyiapan lahan pada musim hujan umumnya hanya dilakukan bila penanaman dilakukan secara intensif atau bila lahan yang digunakan banyak tumbuh gulma.

      4. Pembuatan Saluran Drainase
Tanaman kedelai memerlukan air yang cukup dan tidak menghendaki kelebihan air/tanah becek selama pertumbuhannya. Saluran drainase diperlukan untuk mengalirkan air ke areal pertanaman guna menjaga kelembaban tanah optimal dan mengalirkan kelebihan air pada saat hujan. Jarak antarsaluran ditentukan oleh jenis tanah, umumnya 2-5 m dengan lebar dan kedalaman sekitar 30 cm. Pada lahan kering, saluran drainase berfungsi sebagai pematus air pada saat hujan.

      5. Cara Tanam
Cara tanam yang terbaik untuk memperoleh produktivitas tinggi yaitu dengan membuat lubang tanam memakai tugal dengan kedalaman antara 1,5-2 cm. Setiap lubang tanam diisi sebanyak 3-4 biji dan diupayakan 2 biji yang bisa tumbuh.

      6. Pengaturan Populasi Tanaman
Populasi berkisar antara 350.000-500.000 tanaman/ha. Kebutuhan benih 40-60 kg/ha bergantung pada ukuran biji. Tanam dengan cara ditugal dengan jarak tanam 40 cm antarbaris 10-15 cm dalam barisan, 2-3 biji per lubang. Pada musim hujan gunakan jarak tanam lebar (populasi sedang), pada musim kemarau gunakan jarak tanam rapat (populasi tinggi).

      7. Penyiangan
Penyiangan atau penekanan pertumbuhan gulma pada kedelai di lahan sawah setelah penanaman padi umumnya dilakukan dengan pemberian mulsa jerami padi. Takaran atau dosis yang digunakan yaitu 5 ton/ha.

      8. Pemupukan
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemupukan adalah jenis pupuk, dosis, dan waktu aplikasi. Penambahan pupuk akan lebih baik jika didasarkan pada hasil analisis kondisi kesuburan tanah yang akan ditanami.,

Semoga berguna bagi kalian semua penggemar pertanian Nusantara. 


PADI GAGA

Beras adalah makanan pokok orang Indonesia dan berbagai negara di kawasan Asia dan Brasil. Beras dihasilkan dari tanaman padi yang termasuk rumput berumpun. Ada sekitar 25 jenis tanaman padi yang paling sering ditanam oleh petani dengan cara budidaya disawah atau diladang. Namun jenis padi yang ditanam disawah berbeda dengan jenis padi yang ditanam di ladang atau didaerah perbukitan. Cara tanam padi disawah membutuhkan banyak air untuk menggenangi sawah sementara di ladang atau didaerah perbukitan, sangat jarang terdapat sumber air yang melimpah.

Padi Gaga untuk Daerah Ladang dan Bukit
Oleh sebab itu  untuk daerah ladang dan perbukitan, padi gaga adalah jenis padi yang paling cocok. Padi ini sangat berbeda dengan saudaranya padi yang ditanam di areal persawahan seperti padi Sri. Jenis gaga tidak banyak membutuhkan air dan juga pengolahanya cukup mudah. Untuk bercocok tanam padi jenis gaga maka ikuti teknik budidaya atau langkah dibawah ini.

Cara Menanam Padi Jenis Gaga
Tips pertama cara budidaya padi gaga tidak jauh berbeda dengan teknik menanam padi jenis lain semisal padi ciherang. Yang pertama harus dilakukan adalah mengolah tanah. Tanah sawah harus diolah dengan benar. Cara mengolah ladang untuk padi gaga harus disesuaikan dengan musim. Waktu yang tepat untuk mulai mengolah ladang adalah akhir musim kemarau sekitar bulan oktober dan november sehingga ladang diperkirakan akan mendapat pasokan air hujan pada saat tanaman membutuhkan air.

Pemeliharaan Ladang dan Persemaian
Ladang harus bersih dari rumput dan sampah plastik agar pertumbuhan padi menjadi maksimal. Tanah dibajak dan digaru seperti teknik menanam padi biasa. Setelah tanah selesai diolah maka yang perlu dilakukan adalahpembibitan. Langkah ini sangat penting karena jika pembibitan gagal maka pohon padi tidak akan tumbuh dengan sempurna dan bulir padi juga tidak akan terisi dengan sempurna dan hasil per hektar akan sedikit. Bertanam padi membutuhkan kesabaran serta teknik yang benar. Hanya petani yang sudah berpengalaman yang mampu menghasilkan padi dengan jumlah dan kualitas yang terbaik. Setelah bibit mulai disemai, maka pindahkah bibit tersebut ke areal ladang.

Penanaman Padi Gaga
Untuk cara menanam padi  jenis gaga maka teknik yang bisanya anda pergunakan saat menanam padi hibrida juga bisa digunakan. Padi gaga ditanam diareal ladang yang sudah tergenang air 1-2cm dan padi ditanam dengan kedalaman sedang agar akar bisa berkembang maksimal dan tidak patah. Seperti layaknya bercocok tanam jenis padi lainnya, maka pemupukan harus diperhatikan. Paling baik memupuk sawah dengan pupuk organik seperti pupuk kandang atau daun-daunan daripada dengan pupuk kimia namun penggunaan pupuk kimia juga tidak dilarang asal masih dalam batas kewajaran.

Teknik Budidaya Padi Gaga
Teknik bubidaya padi jenis gaga tidak membutuhkan banyak perhatian dan perlakukan. Cukup anda bersihkan ladang dari rumput serta hama pengganggu lain seperti tikus dan burung maka hasil yang akan dicapai akan cukup memuaskan. Pengairan hanya diperlukan saat awal tanam dan saat padi mulai berbunga.  Karena padi gaga sangat tergantung air hujan maka biasanya padi gaga hanya bisa ditanam sekali dalam setahun dan diselingi dengantanaman kering seperti jagung dan kedelai. Setelah sekitar 3-4 bulan dan bulir padi sudah mulai menguning maka padi siap untuk dipanen. Gunakan arit yang tajam untuk mengurangi kerontokan padi saat memanen. Hasil padi gaga per hektar lumayan besar yaitu 3-4 ton gabah kering giling perhektar sehingga mampu menunjang kehidupan para petani.

Selamat bercocok tanam, semoga info ini bermanfaat.